Toyota Motor Corporation (TMC) dan Daihatsu Motor Co Ltd (DMC), pada Natal, 25 Desember 2008, meluncur produk terbaru mereka, kendaraan 7 penumpang dengan tiga deret tempat duduk untuk pasar Jepang. Kedua perusahaan menggunakan nama masing-masing untuk produk baru ini.
Toyota menamakannya dengan Passo Sette (bahasa Italia, Sette berarti tujuh) sedangkan Daihatsu memberi label Boon Luminas (gabungan dari dua kata Inggris: roomy dan luminious).
Meski 7 penumpang, TMC dan DMC tidak menjelaskan kategori kendaraan ini sebagai mini MPV. Dari penampilan, mobil ini mirip dengan saudaranya yang dibuat di Indonesia, Avanza dan Xenia. Untuk dimensi, Passo Sette dan Boon Luminas, sedikit lebih besar, tetapi lebih rendah (lihat tabel "Perbedaan Dimensi").
Seperti Avanza dan Xenia, Passo Sette dan Boon Luminas juga dibuat oleh Daihatsu. Meksi begitu, menurut kedua perusahaan, pengembangan produk dilakukan secara bersama-sama. Namun, Daihatsu lebih berperan karena punya pengalaman dan keahlian khusus membuat mobil-mobil kecil dan kompak. Diinformasikan pula, mobil ini dibuat oleh Daihatsu di Kyoto. Sedangkan target penjualan per bulan yaitu Toyota 3.000 unit dan Daihatsu 500 unit.
Mungkinkah ke Indonesia ? - Dari segi penampilan, Passo Sette dan Boon Luminas memang lebih oke dan mengarah ke mini MPV. Kemungkinan besar, mobil ini nantinya juga akan dipasarkan di Indonesia oleh Daihatsu. Diperkirakan tahun depan. Hal tersebut pernah dikemukakan oleh Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) ketika meluncurkan New Xenia atau Xenia Facelift pada September lalu.
"Tahun depan kita punya produk baru, MPV dengan dimensi antara Kijang dan Xenia,” pancingnya tanpa menambahkan keterangan. “Tunggu saja,” jelasnya ketika wartawan coba menggali informasi lebih dalam.
Perbedaan Dimensi Passo Sette/Boon Luminas dengan Avanza dan Xenia
Saat rilis produk baru ini dikeluarkan, baik Toyota maupun Daihatsu tidak menyertakan foto interior. Hanya dijelaskan, mobil ini berukuran kompak dan interiornya lega. Panjang interior mencapai 2.550 mm.
Sistem kunci tanpa harus menggunakan kunci untuk masuk ke dalam mobil. Kunci ini sekaligus berfungsi sebagai immobilizer. Toyota dan Daihatsu menawarkan tombol untuk menghidupkan dan mematikan mesin (standar pada Passo Sette G dan Boon Luminas CX dan CX Aero).
Peranti Keamanan - Di Jepang mobil ini dipenuhi berbagai perlengkapan pengaman aktif antara lain vehicle stability control (VSC) yang memonitor traksi dan secara otomatis mengontrol tenaga yang dikeluarkan mesin. Juga ada sistem pendistribusian tenaga rem yang disatukan dengan traction control (TRC) untuk mengontrol roda tidak spin saat pertama kali mobil dijalankan atau berakselerasi pada permukaan jalan lincin.
Untuk memindahkan tenaga, digunakan transmisi otomatis, 4 kecepatan yang dikontrol secara elektronik. Tambahan lain adalah indikator lampu Eco-Drive (Daihatsu) untuk menunjukkan kondisi mengemudi irit bahan bakar atau Eco-Vehicle Assessment System (Eco-VAS) untuk Toyota.
Toyota menamakannya dengan Passo Sette (bahasa Italia, Sette berarti tujuh) sedangkan Daihatsu memberi label Boon Luminas (gabungan dari dua kata Inggris: roomy dan luminious).
Meski 7 penumpang, TMC dan DMC tidak menjelaskan kategori kendaraan ini sebagai mini MPV. Dari penampilan, mobil ini mirip dengan saudaranya yang dibuat di Indonesia, Avanza dan Xenia. Untuk dimensi, Passo Sette dan Boon Luminas, sedikit lebih besar, tetapi lebih rendah (lihat tabel "Perbedaan Dimensi").
Seperti Avanza dan Xenia, Passo Sette dan Boon Luminas juga dibuat oleh Daihatsu. Meksi begitu, menurut kedua perusahaan, pengembangan produk dilakukan secara bersama-sama. Namun, Daihatsu lebih berperan karena punya pengalaman dan keahlian khusus membuat mobil-mobil kecil dan kompak. Diinformasikan pula, mobil ini dibuat oleh Daihatsu di Kyoto. Sedangkan target penjualan per bulan yaitu Toyota 3.000 unit dan Daihatsu 500 unit.
Mungkinkah ke Indonesia ? - Dari segi penampilan, Passo Sette dan Boon Luminas memang lebih oke dan mengarah ke mini MPV. Kemungkinan besar, mobil ini nantinya juga akan dipasarkan di Indonesia oleh Daihatsu. Diperkirakan tahun depan. Hal tersebut pernah dikemukakan oleh Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) ketika meluncurkan New Xenia atau Xenia Facelift pada September lalu.
"Tahun depan kita punya produk baru, MPV dengan dimensi antara Kijang dan Xenia,” pancingnya tanpa menambahkan keterangan. “Tunggu saja,” jelasnya ketika wartawan coba menggali informasi lebih dalam.
Perbedaan Dimensi Passo Sette/Boon Luminas dengan Avanza dan Xenia
Dimensi (mm) |
Passo Sette/
Boon Luminas
|
Avanza/
Xenia
|
Panjang
| 4.180 | 4.120 |
Lebar
| 1.695 | 1.635 (1.630) |
Tinggi
| 1.620 | 1.695 |
Jarak Sumbu Roda
| 2.750 | 2.655 |
Mesin Avanza 1.5 - Untuk mesin, sama dengan Avanza 1.5 liter. Tepatnya berkapasitas 1.495 cc. Tipenya pun hampir sama. Menurut rilis kedua perusahaan tersebut, mesin Passo Sette dan Boon Luminas adalah 3ZR-VE, sedangkan Avanza 1.5, tipenya 3SZ-VE.
Tenaga dan torsi yang dihasilkan mesin produk baru ini sama dengan Avanza 1.5 liter. Tenaga maksimum 109PS @ 6.000 rpm dan torsi 14,4 kg-m @ 4.400 rpm.
Saat rilis produk baru ini dikeluarkan, baik Toyota maupun Daihatsu tidak menyertakan foto interior. Hanya dijelaskan, mobil ini berukuran kompak dan interiornya lega. Panjang interior mencapai 2.550 mm.
Jarak antara jok depan dan belakang 1.630 mm, sedangkan jok kedua dibuat terpisah dengan jarak 150 mm. Lantai di depan jok deretan ketiga dibuat lebih rendah dan menciptakan ruang kaki yang lega.
Secara keseluruhan, mobil bisa memuat lima penumpang dengan ruang untuk barang yang cukup besar atau 7 penumpang dengan nyaman. Pintu belakang membuka sampai 935 mm dan dinilai cukup lincah karena radius putarnya 5,2 meter.
Sistem kunci tanpa harus menggunakan kunci untuk masuk ke dalam mobil. Kunci ini sekaligus berfungsi sebagai immobilizer. Toyota dan Daihatsu menawarkan tombol untuk menghidupkan dan mematikan mesin (standar pada Passo Sette G dan Boon Luminas CX dan CX Aero).
Peranti Keamanan - Di Jepang mobil ini dipenuhi berbagai perlengkapan pengaman aktif antara lain vehicle stability control (VSC) yang memonitor traksi dan secara otomatis mengontrol tenaga yang dikeluarkan mesin. Juga ada sistem pendistribusian tenaga rem yang disatukan dengan traction control (TRC) untuk mengontrol roda tidak spin saat pertama kali mobil dijalankan atau berakselerasi pada permukaan jalan lincin.
Untuk memindahkan tenaga, digunakan transmisi otomatis, 4 kecepatan yang dikontrol secara elektronik. Tambahan lain adalah indikator lampu Eco-Drive (Daihatsu) untuk menunjukkan kondisi mengemudi irit bahan bakar atau Eco-Vehicle Assessment System (Eco-VAS) untuk Toyota.
Di Jepang mobil ini ditawarkan dengan harga, Passo Sette 1,490,000 yen, Boon Luminas 1,535,000 yen. Kalau dikonversi ke rupiah pada kondisi sekarang, harganya mencapai Rp 190 juta. Namun, harga itu pantas karena perlengkapannya seabrek. Kalau dipasarkan di Indonesia, pasti banyak perlengkapan dipreteli agar harganya terjangkau. Yah... ditunggu aja!
Komentar